Tetap teringat gimana keadaan hancurnya mutu hawa wilayah Kalimantan & Sumatera di akhir thn 2015 dulu? Kabut asap demikian pekat bahkan sampai menyebabkan langit di Kota Palangkaraya beralih warna jadi kuning. Imbasnya kesehatan masyarakat Palangkaraya pula tergadai sebab kabut asap.
Waktu Ini benar-benar bencana darurat asap telah mogok, asap yg mengepul pekat lantaran kebakaran hutan & lahan gambut telah padam diguyur oleh hujan deras.
Tapi bencana asap yg mirip dgn kabut asap di Kalimantan & Sumatera kelihatannya dapat terulang kembali. Kali ini bukan di tanah Borneo, bukan di tanah Sumatera. Bencana kabut asap menghantam telak mutu hawa di suatu negara yg berjarak ribuan kilo meter dari Indonesia.
Asap mengepul semakin jelek di Tiongkok atau negara China. Sejak sebulan terakhir, keadaan kabut asap di kota-kota gede Tiongkok malah makin memburuk. Tidak Sama bersama penyebab dari asap di Indonesia, kabut asap Tiongkok diprediksi makin parah dikarenakan semakin sejumlah pemakaian pemanas ruang. Kenapa sanggup begitu?
Tiongkok mirip bersama wilayah lain di belahan Asia sebelah utara sekarang ini sedang mengalami apa yg disebut yang merupakan masa dingin. Hujan salju turun tiap-tiap harinya. Akibatnya beberapa ratus juta masyarakat di Kota-Kota agung memanfaatkan pemanas ruang yg berbahan baku batu bara. Asap dari pembakaran pemanas tempat inilah yg dinilai menjadi sumber mutlak pekatnya kabut asap di negara China.
Dari page Antaranews dikutip, dinas lingkungan hidup di Tiongkok mengungkapkan satu buah data bahwa sekarang terkecuali Beijing ada lebih dari 30 kota lain di Tiongkok yg berserlimut asap pekat.
Beijing juga sebagai ibukota negeri bahkan telah menetapkan sinyal bahaya siaga merah, atau siaga paling tinggi atau tingkatan paling serius. Artinya kabut asap yg menyelimuti Beijing telah dalam tipe amat beracun.
Dilansir dari tidak sedikit sumber sarana China, penerapan penghitung mutu hawa di Kota Beijing menunjukkan indeks polutan hawa berada di level 200. Keadaan ini ialah yg ter buruk ke-2 sesudah Beijing melintasi kabut asap paling buruk kepada level 500 di akhir Nopember tempo hari.
Tetapi jikalau direnungi kembali, kabut asap di Beijing, Shanghai & beragam kota yang lain di Tiongkok tetap belum dapat di bandingkan bersama hancurnya keadaan hawa akibat kabut asap di Palangkaraya & Riau akhir 2015 dulu. Catatan paling buruk kabut asap di Palangkaraya sempat menembus level 2300! Jauh diatas catatan ter buruk kabut asap beracun di Beijing
Tetapi saat ini, upaya penegakan hukum atas tersangka pembakar hutan & lahan di Kalimantan & Sumatera kelihatan berakhir di jalan. Hilang ditelan informasi kabur dari beragam isu lain.
Malahan info terakhir menyebut, nama-nama perusahaan tersangka pembakar lahan & hutan gambut penyebab kabut asap ter buruk di Indonesia thn 2015 dulu tidak dapat disampaikan ke publik bersama argumen penyelidikan.
Omong kosong macam apa lagi ini? Ah Indonesiaku. (cal)
img : theatlantic
0 Komentar