Bln Desember 2015 jadi momentum bagi beberapa ratus negeri didunia buat menyamakan satu visi & misi demi mengurangi emisi gas buang penyumbang polusi sampai 41% kepada 2030 akan datang. Berkata mengenai polusi hawa, kota-kota akbar di Indonesia mampu dibilang ialah penyumbang polusi paling besar didunia. Tengok saja gimana Kota Jakarta jadi pembuat polutan yg demikian meracuni & mematikan bagi 11 juta penduduk Jakarta. Tengok serta dengan cara apa keadaan langit & hawa Palangkaraya saat bencana kabut asap menghantam telak Kota itu sampai langit beralih berwarna kuning lantaran tertutup asap.
Dari page National Geographic disampaikan bahwa kenyataannya ada kira kira 7 juta irang wafat tiap-tiap tahunnya di semua dunia akibat polusi hawa yg mencemari pernapasannya dari dalam & luar area. Bahkan ironisnya, 70 prosen dari angka kematian itu berlangsung di negara-negara Asia sebelah pasifik, termasuk juga Indonesia.
Bahkan suatu penelitian terkini yg dirilis oleh PBB & disajikan oleh National Geographic mengungkapkan satu buah korelasi yg mengaitkan antara peningkatan kasus bencana sosial kemiskinan bersama peningkatan polusi hawa di satu buah Kota. PBB menegaskan bahwa ada kaitan yg signifikan antara tingkat polusi hawa di Asia dgn peningkatan anggaran sosial & budget ekonomi maka membuat potensi kemiskinan baru & kematian dini jutaan orang tiap-tiap tahunnya.
Kenyataan ini bukanlah suatu isapan jempol semata. Jikalau dipandang resiko buruknya yg demikian kompleks, polusi hawa merupakan masalah pelik yg belum sukses tertuntaskan sampai hri ini. Berbagai masalah baru berkenaan polusi hawa konsisten berulang tiap-tiap tahunnya, mulai sejak dari kasus kebakaran hutan di Indonesia, kabut asap di kota-kota gede di China akibat kompor & pemanas ruang yg tidak efisien dgn membakar batu bara.
Seseorang ilmuwan dari perwakilan regional Acara Lingkungan Hidup PBB (UNEP) buat Asia Pasifik mengemukakan kemiskinan warga perkotaan miliki potensi meningkat dengan cara siginifikan akibat polusi hawa & kabut asap yg tak terkontrol. Sebab buruknya mutu hawa bakal meningkatkan budget kesehatan & budget sosial yang lain akibat dari buruknya mutu hawa di satu buah kota. Bayangkan saja gimana hancur leburnya mutu hawa Palangkaraya disaat kabut asap menghantam kota itu. Jikalau angka indeks standar pencemaran hawa yg ditetapkan oleh PBB berada di angka 2500, atau ribuan kali lebih berbahaya di bandingkan standar kesehatan hawa yg ditetapkan WHO!
Mengurangi kadar polusi hawa di Asia tidak lagi dapat disepelekan. Ada kelompok-kelompok rentan seperti anak-anak & masyarakat miskin juga orang yg telah berusia di Asia.(cal)
img : bbc
0 Komentar