Bencana di Indonesia datang silih berganti. Tempo Hari kemarau datang menerjang sampai nyaris menciptakan menyerah & pasrah beberapa ratus juta masyarakat Indonesia. Shalat Istisqa meminta hujan ditegakkan demi meminta Sang Pemilik hujan membasahi ladang yg terkena kemarau. Sekarang Ini bln Desember 2015 telah melalui dari bencana kemarau panjang, petak-petak wilayah di Indonesia sejak mulai merata diguyur hujan deras tidak dengan henti. Bencana kemarau melalui, tetapi saat ini datang bencana banjir & longsor. Hujan mengambil derasnya air yg tidak mampu dibendung oleh sungai. Hasilnya berujung terhadap banjir & longsor. Ah memang lah negara ini tidak henti dirundung bencana.
Di antara guyuran hujan deras & kisah kemarau sekian banyak bln dulu, tetap ingatkah Kamu dgn kisah erupsi Gunung Sinabung di Kab Tanah Karo, Sumatera Utara? Sampai hri ini, Gunung Sinabung tidak pun dinyatakan mogok meletus. Dapur vulkanik Gunung Sinabung konsisten bergejolak tidak dengan henti. Dikala Gunung Sinabung meletus tidak dengan ada informasi & prediksi kapan dapat mogok, sehingga solusi paling baik yaitu dgn lakukan relokasi ribuan rumah penduduk yg berada dalam radius tak aman dari erupsi Sinabung. Catatan teranyar yg dikutip dati National Geographic menyebut sekarang sedikitnya ada 6.200 orang tinggal di tenda-tenda pengungsian yg didirikan oleh pemerintah & organisasi kemanusiaan yang lain, sembari menunggu utk direlokasi ke pemukiman baru.
Lantas gimana informasi desa yg mereka tinggali sebelum Sinabung meletus & seterusnya ditinggalkan demikian saja sesudah desa mereka dihantam oleh derasnya abu vulkanik Sinabung?
Dari page National Geographic diungkap suatu kisah dari desa ‘hantu’ di kaki Gunung Sinabung. Keadaan sama seperti desa hantu memang lah layak disematkan. Tengok saja gimana keadaan beberapa ratus rumah yg hancur, kendaraan-kendaraan berkarat yg teronggok demikian saja & telah dirambati oleh tanaman liar, dulu peralatan dapur & perabotan rumah yg gosong & lebur dikarenakan dilewati abu vulkanik panas. Pula beraneka ragam banyak-barang peninggalan para warga di kaki Gunung Sinabung yg tidak pernah terselamatkan sebelum Gunung Sinabung meletus.
Barang Barang telah ditinggalkan oleh pemiliknya sejak setahun sampai dua thn dulu. Seperti yg ketahuan, desa mati di kaki Gunung Sinabung ialah sekian banyak desa yg mesti dikosongkan & terpaksa ditinggalkan demikian saja sebab berada dalam radius tidak aman dari luncuran abu vulkanik Sinabung. Sinabung mengejutkan para ilmuwan & tidak sedikit orang dikala meletus th 2010, sesudah tertidur lama tidak dengan letusan sama sekali sewaktu 4 abad terakhir. Sampai hri ini Sinabung masihlah dinyatakan meletus atau erupsi.
Meletusnya Gunung Sinabung sudah mengubur desa-desa di Bekerah thn 2013 & Menyukai Meriah th 2014. Penduduk enam desa yang lain serta dipaksa mengungsi. Sekarang, lebih dari 30.000 orang mesti dievakuasi sesudah wilayah seluas 7 km lebih kurang Sinabung dinyatakan terlampaui berbahaya ditinggali.(cal)
img : imgur
0 Komentar