Lempengan batas benua yg menjajar panjang dari Sabang hingga Merauke di Indonesia tidak sempat berakhir bergerak. Indonesia yakni negara di mana sedikitnya tiga lempeng agung dunia berjumpa, sejak mulai dari lempeng Indo Australia di selatan, lempeng Eurasia di utara & lempeng Pasifik di timur. Saat lempeng ini bergerak bebas saling menghujam satu sama lain, energi guncangannya menyebar sampai ke permukaan & terdaftar oleh seismograf juga sebagai gempa bumi.
Tempo Hari, Rabu 9 Desember 2015, satu buah gempa pass akbar kembali terekam oleh seismograf. Kali ini lempeng & patahan yg bergerak menyebarkan energi guncangan ke permukaan merupakan lempeng Pasifik & patahan-patahannya yg berjumpa bersama lempeng Indo-Australia disekitar lautan dalam Kepulauan Maluku, tepatnya di dekat kota Ambon.
Dikutip dari page CNN Indonesia, disaat beberapa ratus Kab & Kota di Indonesia merayakan demokrasi Pilkada segera perdana kalinya, gempa yg pass agung mengagetkan penduduk Ambon & sekitaran Kepulauan Maluku. Gempa terdaftar oleh seismograf kepada kapabilitas guncangan 6,9 Skala Richter (SR) pada jam 17.21 WIT. Berdasarkan data yg dirilis oleh Tubuh Meteorologi Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika), episentrum atau pusat gempa berada di 99 Kilometer wilayah Tenggara Kab Maluku Tengah. Kedalaman pusat gempa serta terdaftar pass dangkal, merupakan cuma berada di kedalaman 10 km.
Tapi sampai tulisan ini diturunkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika menyebutkan bahwa gempa agung 6,9 skala richter yg guncangkan Ambon & sekitarnya ini tidak berpotensi tsunami.
Meskipun demikian, kuatnya guncangan gempa terang menciptakan gugup ribuan warga Kota Ambon. Terutama yg sedang berada di gedung-gedung tinggi. Dari Antaranews dilaporkan mereka yg berada di hotel berlarian lewat tangga ataupun lift ke luar dikarenakan khawatir berjalan gempa susulan.
Utk ketahuan, Ditilik dengan cara geografis, rangkaian pulau-pulau yg mencetak Maluku ialah akibat gerakan seismik jutaan th dulu. Topografisnya yg sebahagian besar-besar bergunung-gunung & berbukit-bukit menambah eksotis penampilan Kepulauan Maluku.
Dibalik eksotisnya jejeran bentangan alam yg menempa Kepulauan Maluku, kawasan ini juga mempunyai potensi mirip bersama Papua terkait risiko bencana alam. Setidaknya bencana tanah longsor, banjir, gempa bumi & tsunami pula sempat & bakal mengintai tiap-tiap detik kehidupan di Pulau Maluku.
Dari keseluruhan 4.6 juta hektare satuan analisis risiko gempa bumi di Propinsi Maluku, menunjukkan data banyaknya 1.9 juta atau 42% wilayahnya mempunyai potensi tinggi risiko bencana gempa bumi. Dulu 983 ribu hektare atau 21.33 prosen wilayah mempunyai potensi teramat tinggi berlangsung bencana gempa bumi. Sisanya berada dalam tingkat bahaya sedang & rendah. Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya sektor tenggara, Pulau Ambon, Seram & Buru. Sedangkan, pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon & Seram Sektor Barat. (cal)
img : sindonews
0 Komentar