Tempo Hari, Presiden RI Jokowi baru saja usai menghadiri konferensi agung tingkat tinggi antar beberapa ratus negara-negara di dunia. Program bertopik konferensi perubahan iklim Conference of Parties (COP) ke 21 itu dihelat di Paris, Perancis terhadap 30 Nopember 2015 silam. Dalam peluang itu, Indonesia & beberapa ratus negara-negara yang lain dipersilahkan satu persatu utk berpidato & ajukan solusi juga komitmennya dalam mencegah perubahan iklim & pemanasan global konsisten belanjut makin parah. Joko Widodo serta mengungkapkan dalam pidato resminya bahwa Indonesia siap bergabung bersama negara-negara yang lain dalam komune global buat menurunkan emisi se besar 29% kepada th 2020, & 41% terhadap thn 2030 akan datang.
Dalam peluang itu juga, Joko Widodo yang merupakan perwakilan Indonesia melaporkan informasi terhadap dunia menyangkut emisi yg telah dikeluarkan Indonesia tatkala sekian banyak th terakhir. Lebih-lebih Indonesia tengah jadi sorotan lantaran kasus kebakaran hutan yg demikian dahsyat melanda kepada bln September sampai Nopember 2015. Membakar ribuan hektare lahan di Kalimantan & Sumatera, membuahkan mutu hawa ter buruk sepanjang histori kebakaran hutan Indonesia.
Tapi dalam pidatonya, Joko Widodo konsisten optimis bahwa Indonesia sanggup beralih & jadi sektor dari solusi perubahan iklim dunia. Pasalnya, negara ini merupakan salah satu pemilik hutan paling besar & jadi paru-paru dunia, khususnya bagi wilayah Asia.
Dalam peluang itu, mewakili penduduk Indonesia Presiden Joko Widodo menggandeng utk menggerakkan 3 langkah Indonesia dalam urusan ambil sektor menurunkan emisi global. Apa saja 3 langkah tersebut?
1.Kebijakan bagian energi
Indonesia bakal coba mengalihkan subsidi BBM ke bidang produktif. Dulu bakal cobalah meningkatkan pemakaian sumber energi terbarukan sampai 23% dari total mengonsumsi energi nasional terhadap th 2025. & mengusahakan pengolahan sampah yang merupakan sumber energi
2. Kebijakan tata kelola hutan & lahan gambut
Dalam urusan pelik ini, Indonesia berkomitmen mengaplikasikan kebijakan one map policy, & menegaskan aturan moratorium juga review izin baru pemanfaatan lahan gambut demi mencegah kasus kebakaran hutan berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
3. Kebijakan bagian maritim & kelautan
Demi masihlah menjaga ekosistem kelautan, Indonesia dapat mengetatkan kebijakan perikanan utk mengatasi perikanan tanpa izin & perlindungan keanekaragaman hayati laut.
Tidak cuma itu, juga sebagai penambahan, dilansir dari page National Geographic, juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Teguh Surya menyampaikan bahwa Indonesia sanggup lakukan sesuatu yg lebih berdampak dalam urusan pengurangan emisi global. Satu factor yg paling mutlak yaitu dgn betul-betul menegaskan aturan buat melindungi & merestorasi lahan gambur & hutan di Indonesia. Terhadap hasilnya, Indonesia memegang kunci atas pengurangan emisi gas rumah kaca global penyebab dari pemanasan global secara termurah & efektif, adalah perlindungan & pemulihan hutan-lahan gambut. (cal)
img : yourstory.com
0 Komentar