Tempo Hari, 1 Desember 2015 masyarakat dunia memperingatinya yang merupakan hri AIDS sedunia. Peringatan ini bukan buat memperingati suatu perayaan, bukan juga utk bergembira dalam hingar-bingar. Tetapi sbg satu buah momen perenungan mendalam, refleksi dalam diri telah sejauh mana Kita mengenali berkenaan segala fakta kira kira AIDS. Juga yang merupakan momentum utk sejak mulai menyadari bahwa AIDS memang lah ancaman, tapi jauhi penyakitnya, bukan jauhi orangnya. Terhadap kenyataannya masihlah tidak sedikit penduduk dunia yg terjebak dalam phobia terhadap AIDS, maka mengucilkan beberapa orang dgn AIDS.
Sementara itu, kalau berbicara mengenai beberapa orang yg mesti hidup bersama HIV/AIDS, setidaknya kita juga mesti menyadari bahwa sampai hri ini, pengobatan buat menghilangkan virus HIV belum bakal menghilangkan keseluruhan virus tersebut dalam badan si pasien. Pengobatan yg saat ini sedia cuma sebatas mengobati HIV & mencegah badan si pasien masuk terhadap keadaan sindrom AIDS.
Dari page CNN, dikutip bahwa saat ini Antiretroviral (ARV) merupakan salah satu obat yg dipercaya dunia yang merupakan obat yg mampu mengobati HIV dengan cara peralahan. Meredam tingkah jelek virus HIV yg menggerogoti system kekebalan badan manusia. Tapi kenyataannya memang lah pahit, obat ARV ini belum bisa menghilangkan dengan cara keseluruhan virus mematikan ini.
Bahkan dalam Peraturan Men Kes yg paling baru No. 87 Th 2014, sudah disebutkan bersama terang & direkomendasikan Antiretroviral (ARV) sbg obat yg bermanfaat untk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat keadaan makin tidak baik dari infeksi, & meningkatkan mutu hidup si penderita HIV supaya terus nampak sehat, & terhadap hasilnya menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah hingga tak terdeteksi.
Dulu, gimana sesungguhnya kiat kerja obat HIV yg manjur ini?
Masihlah dari page CNN, dilansir bahwa Antiretroviral (ARV) bekerja secara mengontrol proses replikasi atau mencegah penggandaan dari virus HIV yg menyerang system kekebalan badan & berdiam dalam cairan badan, terutama aliran darah. Utk didapati juga bahwa trick kerja virus HIV ini yakni bersama menciptakan salinan palsu dari DNA. Aspek ini dapat menyebabkan HIV tampak seperti bidang badan yg normal & tidak meneror, maka system kekebalan badan tidak dapat mendeteksi virus HIV & disatu segi, virus HIV tetap menggerogoti system kekebalan badan.
Nah, Antiretroviral (ARV) bakal coba utk mencegah virus HIV menggandakan ia, maka efek dari HIV sanggup diredam sekecil kemungkinan. Tetapi bukan berarti konsumsi Antiretroviral (ARV) semudah yg dibayangkan. Bagi pasien yg telah divonis mengidap virus HIV, sehingga Beliau diharuskna utk meminum obat Antiretroviral (ARV) sampai seumur hidupnya. Karena, jikalau tak, pertumbuhan virus di badan tak terkontrol & sanggup pula muncul resistensi kepada obat.(cal)
img : ibtimes
0 Komentar