Tidak sanggup dimungkiri, perkembangan dunia di antara garis sekat benua kelihatan semakin timpang. Tengok saja bagaimanakah Eropa & Asia tetap berkembang, sementara Afrika masihlah mesti terjebak dalam kemiskinan & penyakit menular berbahaya akibat minimnya kesadaran buat menjaga kesehatan. Negeri-negeri Afrika terutama di wilayah Afrika Tengah sampai Utara sekarang jadi negara bersama kantong kemiskinan yg susah terselesaikan, sementara di luar sana, Eropa, China, Amerika tetap bersolek mempercantik negerinya.
Laporan terkini berkenaan ketimpangan sosial & kemiskinan akut yg merundung Afrika dilaporkan oleh page CNN baru-baru ini. CNN mengutip laporan tahunan yg dirilis oleh dinas Save the Children yg berada dibawah naungan PBB.
Dalam laporan itu dituliskan bahwa sekarang sedikitnya lebih dari 10,1 juta masyarakat Ethiopia sedang berada dalam kesusahan hidup, mereka membutuhkan pertolongan makanan terhadap awal th 2016 akan datang. Iopia. Setengah dari jumlah ini yakni anak-anak, beberapa ratus ribu anak-anak ini terancam gizi tidak baik.
Buat didapati, jumlah warga Ethiopia yg berada dalam kemiskinan & perlu pertolongan makanan ini meningkat drastis dari jumlah 8,2 juta kepada th 2015 ini.
Lantas penyebab krisis makanan ter buruk yg meneror Afrika khususnya Ethiopia di th 2016 akan datang? Berikut ulasannya :
Bencana kekeringan paling buruk di Afrika penyebab mutlak krisis makanan
Seluruhnya dunia sedang mengalami kesusahan di thn 2015 ini. Di antara kemelut ekonomi yg konsisten bergejolak tidak menentu. Dunia cepat sedang mengalami imbas apa yg disebut juga sebagai kekeringan paling buruk sepanjang periode. Sejak Mulai dari Eropa, Amerika, Afrika, Australia, Asia, tidak selain Indonesia telah mengalami betapa buruknya kekeringan yg melanda di th 2015 ini. kekeringan ini pun yg menyebabkan angka kemiskinan, kelaparan, & krisis makanan semakin memburuk di Ethiopia. Dari CNN dilaporkan, biarpun pertumbuhan ekonomi Ethiopia yakni salah satu yg paling baik di Eropa, tapi urusan ekonomi negeri ini tetap amat sangat bergantung kepada hasil produksi ertanian, yg sediakan tiga per empat arena lapang kerja bagi komunitas 90 juta orang.
Anomali cuaca dunia
Paris di awal Desember 2015 telah tuntas menyelesaikan konferensi tingkat tinggi berkenaan perubahan iklim. Suatu isu yg saat ini sedang berada dalam titik urgensinya. Perubahan iklim erat kaitannya dgn fenomena pemanasan global. Selanjutnya berhenti kepada keadaan anomali cuaca. Mirip dgn wilayah yang lain di belahan dunia manapun. Afrika juga sedang mengalami anomali cuaca yg aneh. Di diwaktu kekeringan melanda, banjir bandang justru menghentak mengagetkan. Bahkan bln dulu, Nopember 2015 dilaporkan oleh CNN, Tubuh PBB buat pertolongan kemanusiaan (UNOCHA) menyampaikan banjir akibat cuaca anomali di Ethiopia berdampak terhadap 210 ribu orang & menyebabkan lebih dari 100 ribu orang kehilangan area tinggal.
Akibat dari krisis makanan & kemiskinan yg semakin memburuk ini, setidaknya waktu ini Ethiopia perlu dana sebanyak US$1,4 miliar buat mengatasi keadaan kritis. (cal)
img : africabusiness
0 Komentar