Rusia bagaikan beruang merah yg sedang mengamuk. Usai mengetahui bahwa jet tempurnya ditembak jatuh oleh militer Turki, Rusia makin menambah kemampuan & intensitas serangannya buat menggempur basis-basis kebolehan ISIS. Seakan tidak ingin kalah bersama kapabilitas militer gabungan yg dipimpin oleh Amerika Serikat atas nama NATO.
Peningkatan intensitas serangan Rusia kepada kantong ISIS di tanah Suriah ini serta kembali mendapat kecaman publik, pasalnya serangan Rusia yg terlampaui emosi & penuh ego dikhawatirkan justru dapat makin tidak sedikit salah sasaran & malah menghancurkan media umum milik warga Suriah yg masihlah coba bersi kukuh di negaranya. Seperti data paling baru yg didapat oleh narasumber Perbuatan Serentak Tanggap serentak dari Suriah. Laporan itu menyebut serangan jet tempur rusia yg menargetkan pemukiman sipil tetap berlanjut. Sarana umum juga tak luput dari serangan. Tempo Hari, pabrik roti milik IHH (dinas sosial kemanusiaan milik Turki) juga sebagai salah satu penopang kehidupan rakyat Suriah yg nestapa, hancur maka tidak akan dipakai lagi akibat pemboman oleh jet Rusia. Pabrik roti ini tiap-tiap harinya memproduksi 65 ribu roti & berikan pelayanan buat 40 ribu jiwa.
Fakta ini juga dibenarkan serentak oleh Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Ben Rhodes, dilansir dari CNN. Ben Rhodes menegaskan pasukan keamanan gabungan dari NATO sudah menyaksikan indikasi serius dari serangan militer Rusia di tanah Suriah yg makin tidak jarang & menargetkan segera basis group ISIS.
Padahal pada awal mulanya sewaktu sekian banyak bln terakhir & sebelum kejadian jatuhnya pesawat Rusia Kogalymavia di Mesir, Rusia amat sering melaksanakan serangan hawa ke wilayah yg dikuasai oleh pemberontak militan Non-ISIS. Kenapa begitu? dikarenakan Rusia menyadari bahwa umumnya grup militan Non-ISIS yaitu group militan yg dibiayai & dilatih cepat oleh Amerika Serikat buat memerangi dua rezim sekaligus, adalah rezim Bashar Al-Assad sekaligus ISIS.
Tetapi sekarang, peta serangan jet tempur Rusia di Suriah kayaknya mulai sejak beralih. Tidak lagi terlampaui mempedulikan rezim Bashar al Assad, Rusia mengubah peta serangan dgn menyerang serta-merta target ISIS. Tetapi kenyataan di arena lapang terang menunjukkan serangan militer Rusia terlampaui penuh dgn emosi & ego.
Biasanya senjata kelas berat yg dikeluarkan dari jet tempur Rusia, rudal balistik & rudal jelajah dapat menghancurkan target dalam skala yg akbar. Maka dampaknya tidak cuma menghancurkan target mungil yg diduga menjadi basis ISIS. Tidak Sedikit bukti kerusakan media umum di Suriah sekian banyak hri terakhir yaitu akibat serangan brutal Rusia di Suriah. Melalui pesawat jet tempur yg dipunyai Rusia, Su-27sm & Su-30, jet pengebom Su-34 & pengebom taktis Su-24 Rusia mulai sejak bertindak gegabah. Hasilnya malah salah sasaran & justru menghancurkan faslilitas umum yg selagi ini menyokong kehidupan warga Suriah di tengah derita perang tidak dengan akhir.(cal)
0 Komentar