Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo waktu ini sedang berada di Paris utk jalankan presentasi menyangkut komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim. Bln Desember ini memang lah jadi agenda agung bagi seluruhnya negeri didunia. Pasalnya, suatu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) menyangkut Perubahan Iklim dapat jadi arena buat mencari solusi atas masalah yg sedang membelit ekstrem, ialah pemanasan global & perubahan iklim.
Seperti yg ketahuan, kasus pemanasan global & perubahan iklim yg amat parah telah terang berjalan di semua belahan dunia. Tengok saja gimana parahnya periode kemarau panjang yg menghantam Indonesia di th 2015 ini, salah satu yg jadi penyebab paling umum ialah lantaran tingkatan emisi gas buang dunia yg makin parah, menyebabkan perubahan iklim ekstrem.
Dulu jikalau negeri maju macam Perancis, China, Jepang, Jerman & Amerika Serikat saja mesti angkat tangan & dibuat pusing dgn masalah perubahan iklim, gimana negara-negara miskin mesti menanggapi isu menyangkut ini? Dari lansiran CNN, disebutkan bahwa setidaknya 48 negeri paling miskin di dunia mesti mampu sediakan minimal 1 triliun Dolar Amerika (US$ 1 triliun) kepada th 2020 hingga th 2030 buat menggarap ide gede komune dunia dalam mengatasi perubahan iklim.
Isu inilah yg setelah itu jadi tugas rumah akbar bagi Instansi pendanaan internasional. Pasalnya angka se gede itu terang bukanlah angka mungil yg dibutuhkan utk mengatasi pemanasan global & perubahan iklim di negeri miskin.
Tetapi, CNN melaporkan bahwa nantinya dalam perundingan perubahan iklim di Paris yg dihadiri pun oleh Obama & Joko Widodo, dijadwalkan bakal dibahas pun gimana skema pertolongan negara-negara kata buat menyalurkan dana se besar US$ 100 miliar per thn biar sanggup meringankan negara-negara miskin utk membangun infrastruktur yg lebih ramah lingkungan.
Melalui hitungan kasar dari Institut Internasional buat Lingkungan & Pembangunan, IIED, umumnya negeri miskin di dunia membutuhkan se besar US$ 93 miliar per thn. anggaran itu meliputi US$53,8 miliar per thn buat mengurangi emisi, & US$39,9 miliar utk mengatasi cuaca yg amat sangat ekstrim & kenaikan permukaan laut.
Negara-negara miskin di semua dunia, dimulai dari Ethiopia sampai Zambia, & Yaman sampai negeri Kepulauan Pasifik sampai hri ini tetap ditinggali oleh komune paling miskin yg punyai risiko akbar terkena efek sangat buruk dari masa kemarau, banjir, badai & pengurangan garis pantai akibat perubahan iklim dunia. (cal)
img : cnn
0 Komentar