Great Chilean Earthquake atau 1960 Valdivia Earthquake merupakan guncangan terbesar yang terjadi akibat tumbukan atau subduksi kulit bumi yang pernah tercatat oleh sejarah modern. Bencana alam gempa bumi yang menggoyang Chile menjelang sore hari (19.11 GMT / 15.11 local time) di hari itu berlangsung selama tak lebih dari 10 menit. Episentrum gempanya berada di dekat wilayah Lumaco, kurang lebih 570 kilometer (350 miles) selatan Santiago, ibukota negara Chile. Akibat gempa hebat tersebut, 25 meter gelombang tsunami menghempas pesisir barat Chile, dan menggulung setinggi 10 meter melintasi Samudera Pasifik hingga ke Hawai, Jepang dan Filipina sejauh 10 ribu kilometer dari episentrum.
Namun, karena populasi penduduk pesisir pantai Chile kala itu yang takterlalu padat, total korban akibat gempa super dahsyat tersebut tak sampai 1/10 dari total korban jiwa yang terenggut oleh bencana gempa dan tsunami Sumatera, Aceh 2004. Catatan sejarah menunjukkan “hanya” 6000 jiwa tewas di Valdivia dari total korban bencana alam gempa bumi Sumatera, Aceh 2004yang mencapai 200 ribu korban jiwa.
Pasca gempa super Valdivia, 40% bangunan rumah hancur lebur, meninggalkan 20 ribu tuna wisma. Infrastruktur jalan raya menjadi bagian yang terkena dampak paling parah karena perubahan struktur tanah secara tiba-tiba, memicu bencana alam tanah longsor.
Gempa Valdivia termasuk dalam kategori megathrust earthquake. 9.5 skala richter yang tercatat merupakan akibat dari subduksi hebat lempeng Nazca dan lempeng Amerika Selatan yang berada dalam Palung Peru-Chile. Struktur zona subduksi di wilayah tersebut memang diketahui memiliki peluang besar untuk menghasilkan gempa dahsyat. Kala itu, bencana alam gempa bumi yang menggoyang Valdivia merupakan hasil dari energi yang terlepas akibat patahan kulit bumi sepanjang lebih dari 800 kilometer.
Dalam satu dekade terakhir, dua gempa bumi dahsyat: Gempa bumi Aceh 2004 (9.1 skala richter) dan gempa bumi Sendai 2011 (9.0 skala richter) menjadi catatan buruk dalam peradaban kebencanaan. Namun dua bencana alam gempa bumi dahsyat itu bukanlah yang terkuat dalam catatan sejarah. Adalah gempa bumi yang mengguncang Valdivia, Chile pada 1960 yang menjadi gempa terbesar berdasar magnitudo dalam skala richter. 22 Mei 1960 menjadi sejarah kelam bagi warga kota Valdivia, Chile, kala itu 9.5 skala richter guncangan gempa super dahsyat melululantakkan kota hanya dalam hitungan menit. Memicu tsunami di Samudera Pasifik setinggi lebih dari 25 meter.
Pada 2010 lalu, lempeng Nazca dan lempeng Amerika Selatan kembali melepaskan energi supernya akibat subduksi yang tak pernah berhenti. 27 Februari 2010, pukul 03.34 waktu lokal, 8.8 skala richter guncangan gempa tercatat kembali dengan episentrum sedalam 35 kilometer dari permukaan laut, tak jauh dari bekas patahan gempa bumi Valdivia 1960.
Melihat ke belakang, menilik sejarah kebencanaan, adalah cara terbaik untuk merefleksikan cara pencegahan dan memikirkan solusi serta mitigasi terbaik dalam rangka mengurangi risiko buruk bencana. Berangkat dari pemikiran tersebut, berikut adalah fakta seputar bencana alam gempa bumi terbesar yang pernah tercatat oleh sejarah modern. (IJL)
Sumber
0 Komentar