4 Macam Bencana Alam di Indonesia
Tak dapat dielak, Indonesia adalah negeri rawan bencana alam. Rentetan ancaman menyeruak dari deretan Sabang di barat, hingga Merauke di timur. Dari Miangas di utara hingga Rote di selatan negeri. Ancaman yang menyeruak itu berwujud gempabumi, tsunami, letusan gunungapi, ancaman pergerekan tanah, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, erosi, kebakaran pemukiman, gelombang ekstrim dan abrasi, hingga cuaca ekstrim.
yaitu :
1. Ancaman gempabumi
Letak Indonesia berada di pertemuan antara tiga lempeng super aktif yaitu lempeng Indo-Australia di wilayah selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian utara dan Lempeng Pasifik di wilayah timur. Ketiga lempeng tersebut terus bergerak secara aktif dan menimbulkan tumbukan hebat di bawah permukaan bumi. Rangkaian gunungapi aktif di Sumatera seperti Sinabung, Kerinci, Leuser, Dempo, Krakatau dll. Hingga gunungapi aktif di sepanjang jalur Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara: Merapi, Kelud, Selamet, Semeru, Gede, Rinjani, Tambora lalu berbelok ke utara Maluku danSulawesi Utara adalah akibat nyata dari tunjaman dan tumbukan lempeng Euro-Asia dan lempeng Indo Australia.
Gempabumi dahsyat biasanya merupakan pencetus dari munculnya fenomena bencana alam lain seperti meletusnya gunungapi, atau patahan dasar laut yang mengakibatkan tsunami. Beragam wilayah yang berada di wilayah penunjaman lempeng aktif seperti di pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, pantai selatan Bali dan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Maluku Utara, pantai utara dan timur Sulawesi, hingga pantau utara Papua merupakan wilayah yang amat rentan terjadinya bencana alam gempabumi.
Biasanya, gempabumi yang melanda berakibat fatal apabila sudah meruntuhkan bangunan dan menimpa ratusan bahkan ribuan nyawa manusia. Apabila gempabumi berpusat di dasar laut dan terjadi pada titik penunjaman dangkal, maka bencana gempabumi akan pun akan meningkat risikonya menjadi tsunami
2. Ancaman Tsunami
Tsunami, atau air bah dahsyat dari laut yang menghantam daratan secara tiba-tiba. Pada dasarnya tsunami disebabkan oleh interaksi lempeng tektonik yang menimbulkan deformasi dasar laut yang kemudian mengakibatkan gelombang pasang dan tsunami yang mengancam daratan pesisir pantai.
Masih segar dalam ingatan bahwa tsunami terbesar di abad modern yang melanda Indonesia terjadi tak lebih dari satu dekade lalu. 26 Desember 2004. Pagi itu, tanpa prediksi apa-apa, gempa dahsyat bawah laut berepisentrum di barat pulau Simeuleu memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari 10 meter. Meluluhlantakkan kawasan terdampak di sebelas negara sebelah barat Indonesia. Menewaskan lebih dari 225.000 jiwa. Tak pelak, bencana besar itu menjadi pukulan hebat bagi negeri ini. Di indonesia sendiri, Tsunami 2004 telah merenggut nyawa sekitar 165.708 jiwa yang mayoritas merupakan warga Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
3. Ancaman letusan gunungapi
Berada dalam zona penunjaman lempeng-lempeng super aktif yang melintang persis di bawah perut bumi nusantara. Bencana alam berupa letusan gunung api menjadi fenomena bencana yang amat sering terjadi di negeri ini. Tercatat Indonesia memiliki 500 gunung api dan 129 di antaranya adalah gunung api aktif yang dapat memuntahkan isi perutnya secara tiba-tiba. Gunungapi aktif yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Maluku merupakan 13% dari sebara gunungapi di seluruh dunia.
Para pengkaji riset tentang gunungapi di Indonesia mengambil kesimpulan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, negeri ini masih aka terus dibayangi oleh potensi bencana alam berupa letusan gunungapi. Di antara 129 gunungapi yang aktif, 70 di antaranya patut untuk diwaspadai aktivitasnya. Diantaranya adalah: Gunung Merapi, Soputan, Lokon, Kelud, anak Krakatau, Gamalama, dan Sinabung.
4. Ancaman longsor atau Gerakan Tanah
Usai menilik tentang tiga ancaman besar yang membayangi negeri ini, adapula ancaman lain yang yang berhubungan dengan faktor geologis Indonesia, yaitu pergerakan tanah atau yang acap disebut tanah longsor. Terutama di wilayah Pulau Jawa yang sebagian besar kontur tanahnya adalah lembek, berbukit, dan merupakan tanah lempung yang rawan bergerak posisinya. Hampir tiap tahunnya, pasti ada laporan fenomena tanah longsor yang megancam dan kemudian menimbun nyawa puluhan bahkan ratusan korban jiwa. Ragam fenomena tanah longsor yang menjadi catatan bencana alam besar yaitu longsor Nias (2001), Bahorok Sumatera Utara (2005), Sulawesi Tengah (2007), Sumatera Barat (2008), Situ Gintung Tangerang Selatan (2009), dan terakhir adalah longsor Banjarnegara (2015). (IJL) Sumber
0 Komentar