Indonesia Daerah Rawan Gunung Meletus
Lihat derita berkelanjutan yang terjadi pada masyarakat di sekitar gunung Sinabung, Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. gunung api purba yang mendadak aktif kembali di tahun 2010 itu terus aktif dan memuntahkan isi perutnya tanpa henti. Tercatat letusan Sinabung telah terjadi sejak September 2013 dan belum berhenti hingga kini di penghujung semester I 2015. Luncuran awan panas serta guguran lava pijar yang tiada henti keluar dari puncak Sinabung sejak 2010 silam hingga detik ini telah menyebabkan 21 desa dan 2 dusun harus diungsikan.
Negeri ini punya julukan khusus, rings of fireatau negeri cincin api. Kondisi geografis alam Indonesia yang dikelilingi oleh tiga lempeng aktif Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik yang tak menentu persis di bawah permukaan negeri menjadi berkah kesuburan alam sekaligus ancaman nyata. Rangkaian gunung api yang menjajar dari sisi barat Sumatera hingga Nusa Tenggara lalu menggaris ke utara di Sulawesi dan Maluku bagian utara merupakan hikmah kesuburan alam negeri ini. Di satu sisi, gunung api aktif membawa kesuburan tanah bagi segenap entitas tumbuhan dan tanaman pembawa manfaat. Namun di sisi lain, gunung api aktif pun menjadi ancaman gunung meletus bagi kelangsungan hidup masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api.
Serupa dengan Sinabung, aktivitas gunung api di pulau Jawa pun tak bisa dianggap abai. Justru aktivitas gunung meletus di Jawa jauh lebih kompleks, ada sekitar 45 gunung api aktif di Pulau Jawa. Pulau Jawa menjadi lokasi di mana rangkaian rings of fire menyesak berjajar dari gunung Krakatau di sisi barat, Salak, Gede, Papandayan, Galunggung, Ciremai, Slamet, Merapi, Sindoro, Dieng, Kelud, Semeru, Raung, Arjuno, Ijen, Tengger, Raung dan Baluran di sisi timur. Dua gunung api super aktif yang patut di waspadai adalah Merapi dan Kelud. Catatan pergerakan vulkanis gunung api Merapi dan Kelud dalam 100 tahun terakhir dan kondisi geografis Merapi dan Kelud yang berada di area padat penduduk menjadi ancaman nyata.
Berbeda dengan fenomena bencana alam lain yang datang secara tiba-tiba, ancaman bencana alam gunung meletus setidaknya dapat diprediksi tingkah lakunya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selaku Lembaga Pemantau Gunung Berapi di Indonesia memiliki kewenangan penuh untuk menetapkan status gunung berapi aktif di Indonesia berdasarkan alat pemantau yang dipasang untuk melihat tingkah polah gunung api. Jika gunung api menunjukkan aktifitas vulkanologi yang meningkat, maka perintah untuk evakuasi dan mitigasi bencana dapat segera dikeluarkan demi meminimalisir dampak bencana alam gunung meletus.
Pada dasarnya, upaya pencegahan ancaman bencana alam gunung meletus di Indonesia dikatakan berhasil apabila mampu memberikan peringatan dan melakukan evakuasi dini bagi penduduk yang berada di wilayah sekitar gunung api. Padatnya kondisi pulau Jawa yang memaksa penduduk mendiami wilayah rawan aktiftas vulkanologi perlu mendapat perhatian khusus, apalagi banyak wilayah Kota besar di Pulau Jawa yang berlokasi amat dekat dengan ancaman bencana alam gunung api. Sebut saja kota Yogyakarta dengan Gunung Merapinya, dan Kota Kediri-Tulungagung-Malang dengan Gunung Keludnya.
Sumber
0 Komentar