Thn 2016 telah datang. Sekarang Ini awalan hri di thn 2016 mendung semakin tidak jarang bergelayut diatas langit Jakarta. Bagi sebahagian masyarakat Jakarta mendung disikapi juga sebagai tanda paling awal dari risiko banjir yg mampu kapanpun merendam Jakarta. Bahkan prediksi Tubuh Meterologi Klimatologi & Geofisika menyebut puncak dari periode hujan di Jakarta & kota-kota komuter di sekitarnya dapat berjalan kepada bln Januari & Pebruari 2016. Artinya di antara Januari & Pebruari th 2016 ini risiko banjir Jakarta bakal makin meningkat siginifikan.
Bakal tapi, banjir Jakarta yg telah jadi peristiwa yg konsisten berulang bahkan sejak seabad lampau telah memperoleh prioritas luarbiasa bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Saksikan saja beraneka ragam acara yg telah diupayakan Ahok buat mengurangi risiko banjir Jakarta sampai ke titik terendah. Puncak periode hujan thn 2016 ini dapat jadi pembuktian sejauh aman Ahok menyiapkan Jakarta supaya terhindar dari langganan banjir.
Dari page Kompas dikutip, Ahok telah menyusun gagasan husus yg dijabarkan dalam wujud langkah ataupun trik cegah banjir Jakarta terulang kembali. Berikut langkah yg dipegang Ahok supaya wilayah Jakarta masihlah terbebas dari rendaman banjir :
Underpass atau jalan kolong mesti dijaga
Jalanan Jakarta yg saling melintang dibangun berdasarkan ide underpass & flyover, atau jalan kolong ataupun jalan melayang. Tidak dapat dimungkiri bahwa genangan banjir di Ibukota Jakarta berawal dari underpass. Bahkan bln Desember th 2015 dulu, hujan dgn intensitas deras yg mengguyur Jakarta serentak memunculkan genangan air sampai berjalan banjir di underpass Dukuh Atas & Semanggi. Kedalaman air yg menggenang di underpass bahkan mencapai nyaris semeter. Genangan air inilah yg nantinya dapat memicu banjir lebih jelek lagi. Oleh Sebab Itu Ahok mengaplikasikan trick mula-mula adalah menjaga pompa-pompa air di underpass masih terjaga. Janganlah hingga tersumbat atau malah rusak.
Menjaga volume sampah Jakarta
Trick ke-2 yg di pegang Ahok merupakan menjaga supaya di masa hujan yg makin deras ini volume sampah Jakarta konsisten terkontrol. Paling tak janganlah ada sampah yg menggenang di falsafah sungai terlebih sampah yg menyumbat saluran air. Fakta nyata menunjukkan, banjir di Jakarta senantiasa terulang sebab buruknya kedisiplinan penduduk Jakarta diwaktu membuang sampah
Mengontrol sungai Ciliwung
Sungai Ciliwung mampu dibilang yakni penyumbang paling besar dari volume air yg meluap jadi banjir agung di Jakarta. bahkan di awal thn baru 2016 ini, Pekan (3/1/2016) sebahagian penduduk Kampung Pulo kembali terendam banjir. Banjir melanda pemukiman padat warga tersebut sejak pukul 02.00 WIB. Air yg diyakini rembesan dari proyek pembangunan sheetpile (turap) tersebut masuk ke hunian penduduk. Ahok mengaku bakal tetap mengawasi pergerakan air di sungai Ciliwung & jalankan upaya paling efektif mencegah Ciliwung meluap. (cal)
img : metro.tempo.co
0 Komentar