Thn 2015 dapat dibilang yaitu thn di mana Indonesia lumayan tidak sedikit dilanda bencana & jadi perhatian publik sampai mancanegara. Dari thn ke thn Indonesia memang lah populer dengen daerah yg rawan bencana alam, terutama banjir & tanah longsor. Terkecuali itu, erupsi merapi pun jadi kasus bencana yg senantiasa diwaspadai di Indonesia khususnya daerah di ruangan lereng gunung. Satu fenomena kejadian bencana alam di th 2015 bukan berlangsung lantaran kehendak alam, tapi ulah manusia yg menyebabkan berlangsung kebakaran hutan & bencana kabut asap di Sumatra.
Berikut ini 5 bencana paling besar pada thn 2015
1. Gunung Sinabung Meletus
Tatkala th 2015 Gunung Sinabung tidak jarang meletus & mengalami erupsi yg menyebabkan setidaknya 370 kepala keluarga direlokasi & 10.110 orang mengungsi. Penduduk masihlah dilarang beraktivitas di dalam radius 6 km dari puncak di sudut timur & 7 kilo meter di sudut selatan-tenggara.
Tatkala th 2015 Gunung Sinabung tidak jarang meletus & mengalami erupsi yg menyebabkan setidaknya 370 kepala keluarga direlokasi & 10.110 orang mengungsi. Penduduk masihlah dilarang beraktivitas di dalam radius 6 km dari puncak di sudut timur & 7 kilo meter di sudut selatan-tenggara.
2. Kebakaran Hutan & Kabut Asap di Sumatera
Thn 2015 yakni kebakaran hutan paling besar yg dialami Indonesia. Bencana yg berlangsung api sampai membakar 2,61 juta hektar hutan & lahan menyebabkan kabut asap di Sumatra terutama daerah Riau & Palembang. Kabut asap ini jadi bencana agung lantaran amat sangat berefek tidak baik terhadap kesehatan. Kabut asap pekat yg mengakibatkan 24 orang wafat pun 600 ribu jiwa menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Thn 2015 yakni kebakaran hutan paling besar yg dialami Indonesia. Bencana yg berlangsung api sampai membakar 2,61 juta hektar hutan & lahan menyebabkan kabut asap di Sumatra terutama daerah Riau & Palembang. Kabut asap ini jadi bencana agung lantaran amat sangat berefek tidak baik terhadap kesehatan. Kabut asap pekat yg mengakibatkan 24 orang wafat pun 600 ribu jiwa menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
3. Gempa Alor
Gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang Alor, Nusa Tenggara Timur, terhadap 4 Nopember 2015. Tiga hri seterusnya, dua gempa susulan berlangsung, masing-masing 4,1 SR & 3,4 SR. Akibat gempa tersebut korban tiga orang luka-luka, 5.439 jiwa mengungsi, 579 hunian rusak berat, 382 hunian rusak sedang, 1.114 hunian rusak ringan, & 47 media umum rusak (CNN Indonesia)
Gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang Alor, Nusa Tenggara Timur, terhadap 4 Nopember 2015. Tiga hri seterusnya, dua gempa susulan berlangsung, masing-masing 4,1 SR & 3,4 SR. Akibat gempa tersebut korban tiga orang luka-luka, 5.439 jiwa mengungsi, 579 hunian rusak berat, 382 hunian rusak sedang, 1.114 hunian rusak ringan, & 47 media umum rusak (CNN Indonesia)
4. Gempa Halmahera
20 Nopember 2015 berlangsung gempa berturut turut 5,1 skala richter di di Halmahera Barat Maluku Utara. Setidaknya telah tertulis 276 hunian rusak ringan, 53 hunian rusak sedang, & 21 hunian rusak berat. Gempa menyebabkan jalan raya retak sepanjang 500 meter & pun merusak sebanyak sarana pemerintah.
20 Nopember 2015 berlangsung gempa berturut turut 5,1 skala richter di di Halmahera Barat Maluku Utara. Setidaknya telah tertulis 276 hunian rusak ringan, 53 hunian rusak sedang, & 21 hunian rusak berat. Gempa menyebabkan jalan raya retak sepanjang 500 meter & pun merusak sebanyak sarana pemerintah.
5. Longsor Bengkulu
Tanah longsor di Desa Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kab Bengkulu Utara, kepada 4 Desember 2015. Dalam evakuasi, satu orang dapat diselamatkan, & dua korban lain tewas, & Sebayak 15 orang diduga tetap tertimbun di dalam tambang emas.
0 Komentar