Bekasi cuma berjarak tidak lebih dari 100 km dari pusat Ibukota Jakarta. Akses jalan menuju Bekasi serta tidak susah, kereta, jalan raya, bahkan jalan tol sedia penuh selagi 24 jam & 7 hri dalam seminggu. Tapi ironisnya, jarak yg terpaut tidak jauh dari Jakarta ini tidak menciptakan kesejahteraan Bekasi ikut meningkat bersama Jakarta. Kemiskinan tetap jadi masalah serius di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dikutip dari lansiran Antara, Kepala Sektor Layanan Kesehatan Instansi Kesehatan Kota Bekasi, Pusporini menyampaikan bahwa jumlah kasus gizi tidak baik di Bekasi sejak th 2015 dulu sampai Januari 2016 konsisten meningkat. Sekarang Ini kasus gizi jelek di Bekasi telah mencapai 194 kasus balita yg didiagnosa menderita gizi tidak baik. 194 kasus balita gizi tidak baik di Kota Bekasi itu mampu menjadi banyaknya tidak serasi, dikarenakan bisa saja masihlah ada tidak sedikit kasus gizi tidak baik yang lain yg tidak pernah terdaftar & tidak pernah diboyong ke hunian sakit lantaran mahalnya biasa hunian sakit di Jakarta & sekitarnya.
Mirisnya lagi, dari 194 kasus giizi jelek di Bekasi yg terdaftar oleh Lembaga Kesehatan Kota Bekasi, ada lima orang yg waktu ini dilaporkan wafat dikarenakan keadaan gizi jelek yg telah amat parah. Tubuhnya telah terlanjur lemas sebab kekurangan gizi selagi berbulan-bulan. Rata Rata kasus gizi jelek yg wafat merupakan para balita.
Lantas tidak cuma hal kemiskinan yg tetap mendera, elemen apa lagi yg jadi penyebab gizi tidak baik begitu tidak sedikit berlangsung di Bekasi?
Masihlah menurut penjelasan Lembaga Kesehatan Kota Bekasi, prediksi penyebab gizi jelek di Bekasi ialah dikarenakan kesalahan pola asuh dari orang tua si balita. Tidak Sedikit orang tua yg tidak terlampaui mendalami keperluan gizi seperti apa yg dibutuhkan oleh balitanya.
Dari CNN dikutip, kasus gizi tidak baik di Kota Bekasi menyebar di Kecamatan Jatiasih banyaknya 27 pasien, Jatisampurna 20 pasien, Bekasi Utara sejumlah 15 pasien, Jatibening banyaknya 12 pasien, & Jatiwarna pula Bantargebang jumlahnya 11 pasien.
0 Komentar